Rabu, 20 Oktober 2010

Hujan di Queenland




Rabu, 20 Oktober 2010
Aku memasuki kelas pukul 8.45 tepat. Mr Paul dengan bersamangat mengawali kegiatan diawali dengan perkenalan satu-persatu dari kami. Aku yakin ini merupakan kegiatan untuk mengksplor kemampuan berbahasa inggris kami. Perkenalan yang selalu diselingi guyonan dari Paul membuat suasana begitu akrab. Setelah semua teman memperkenalkan, dia menawari kami untuk bertanya tentang dirinya. Semua teman diam termasuk aku, tapi Paul pinter, dia memancing pertanyaan lucu. Kami semua tertawa. Dari pertanyaan kami semua ternaya Paul berasal dari New Zeland, punya putri 2, pernah mengajar di Jepang dan setelah kami datang mahasiswa dari Malaysia dengan program yang sama. Dia suka dengan orang Indonesia yang ramah. Di Universitas ini banyak mahasiswa dari Indonesia.
Paul membagikan lembar ICTE-UQ Premises & Student Support Facilities. Informasi ini ternyata sangat aku perlukan, tentang Library, Campus Shop, Komunitas Mahasiswa Muslim UQ, Komunitas Mahasiswa Indonesia, Musholla, Jum’atan, Halal Food, Indonesian Islamic Society of Brisbane. This information is very important to you… sambil manggut-manggut dengan memegang janggut.
Aku diberi buku kosong untuk menulis Vocabolary Record selama di Queensland ini. Semua kata sulit/tidak mengerti artinya yang aku jumpai kapan saja dan dimana saja ditulis dibuku ini untuk ditanyakan ke Paul. Philippa, Vicky atau homestay.
Kuis mengeksplor vocab. Dia membagikan selembar kertas kecil kepada masing-masing peserta. Aku harus menuliskan kata yang berhubungan dengan kata yang dia tampilan di layar. Misal tampil Green, aku boleh menulis banana atau yang lain. Aku harus merahasikan yang aku tulis dan tidak boleh dicontoh teman. Sepuluh kata tekah ditampilkan satu persatau dan aku menulis kata yang berhubungan dengannya. Hitung skor kuis, caranya mencari banyaknya teman yang menulis kata yang sama dengan yang aku tulis. Paul bertanya ”Siapa mendapat sekor tertinggi? Dengan gembira teman menjawab 21, 22, 23 sepert lelang jawabnya. Siapa yang mendapat sekor terendah? Eh Cuma 9 dengan menyesal teman lain mejwab. Aku dapat sekor 11. Dalam hatiku mestinya mendapatkan sekor terendah adalah yang paling kreatif karena tidak sama dengan yang lain. Pendapatku benar. Paul member apllaus kepada B Kesi yang mendapat skor terendah.
Mr Paul membagi worksheet tentang How To Be House Guest atau tepatnya melatih membuat kalimat permission ke Homstay family. Pertama aku mengerjakan soal sendiri untuk mencarai 12 pasangan dua kata yang sesuai, missal use – iron. Selanjutnya mecocokkan dengan milik teman dalam satu kelompok (4 orang). Aku diminta melengkapinya pasangan kata tersebut menjadi kalimat permission. Secara perpasangan kalimat tersbut aku ucapan kepada teman. Kegiatan dilanjutkan dengan roll playing dengan media gambar. Wah tidak terasa waktu coffebreak tiba.
Materi inti; CLIL Fondation Pieces: the 3 Pilars typical lesson disajikan setelah Coffebreak pukul 10.30 hingga 11.00. Paul membagi tiga lembar kertas materi pelajaran saing yang telah delaminating. Materi Volkano. Teman-teman juga sedikit tidak suka karena materi ini bukan kami yang mengajarkan. Sepengetahuanku di Australia Geografi memang masuk di Sains. Kami diminta membaca 5 menit, kemudian Paul membagi langkah-langkah pembelajaran yang telah dipotong-potong menjadi 10 langkah. Dengan diskusi kelompok kami harus mengurutkan langkah pembelajaran sehingga menghasilkan pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan CLIL. Setelah kami baca masing masing-potongan ternyata menggunakan model pembelajaran TPS (Think Pair Share). Diskusi ini cukup alot karena masing-masing anggota kelompokku memiliki alasan. Wah enak jadi tidak ngantuk.
Urutan langkah telah disepakati dalam diskusi kelas. Mr paul kemudian menjelaskan apa dan mengapa langkah-langkah seperti itu. (Pre activity:Warming up, Discusing outcames, Finding out. During activity: individual read, Doing co-operative and Post Activity: Asking 2-3 quation, presentingm reviewing).
Paul mengetahui kami semua mengantuk. Maka dia member selingan dengan menuliskan kalimat-kalimat sapaan ala Australia.
Sapaan saat bertemu ”G’day Mate (L) atau G’day love (P)!”, maka dijawan G’day. Sapaan ini ini sering aku dengan dari hostku. Alu tidak mengerti maksudnya maka aku biasa menjawab “Fine”. Eh ternyata salah.
Kalimat kedua yang juga jauh dari aturan English yang diperekenalkan ”Haw yo garn?” yang maksudnya How are you? Dijawab “not bad atau not too bad atau yang style ausi banget not too shabby”. Kami melakukan sapaan itu secara bergantian. Karena sapaan baru P Sueb berkali-kali menjawab salah. Ditanya Paul ”G’day Mate? Pak Sueb jawab ”G’day mate !. Kelas jadi rame karena semua teman tertawa terpingkal-pingkal termasuk aku. Apalagi ketika saling bertanya Haw yo garn? .. not bad dengan logat ausi, terman-teman merasa jadi orang ausi. Pual bertanya padaku aku jawab “Yep” Paul tertawa. Hah …. You ausi style dengan ekspresif. Tidak terasa waktu istirahat sampai. Di luar hujan.
Gues Lecture Dr Tony Wright, School of Education menyajikan materi Science Teaching in OLD and in the Middle Years of Schooling dari jam 2.00 hingga 3.30.
Mr Toni mengawali dengan mejelaskan pendidikan (sekolah) di Australia. Kurikulum dan Penilaian. Pelajaran di Ausi hanya Math, Saince, English and History. Tidak ada kurikulum nasional. Masing-masing propinsi/kota memiliki kurikulum sendiri. Hal ini dipandang suatu masalah oleh pemerintah pusat sehingga direncanakan tahun 2012 kurikulum nasional (ACARA=Australian Currucula Assesment and ….) diberlakukan. Aku banyak bertanya tentang kurikulum ini.
Mr Tony selanjutnya mengajak kami melakukan eksperimen dengan strategi POE. Kami diberi Cawan petri besar, air (H2O) dan 8 permen coklat M&M 6 warna. Cawan petri diisi air sedalam 1 cm. Prediksilah apa yang terjadi jika dua permen M&M berbeda warna dimasukkan kedalam cawan terpisah 1 cm. Macam-macam prediksi teman. Aku memprediksi warna akan larut di air. Observasi aku lakukan dengan memasukkan permen. Woooh tak terduga. Warna berjalan mengembang melingkatr secara perlahan hingga kedua warna bersentuhan membentuk garis. Indah sekali. Terlihat berikut secara perlahan kedua warna menyatu. Mengapa ,,,,.
Kegiatan kedua dilakukan sekali lagi dengan 6 permen berbeda warna diletakkan dengan jarak yang sama membentuk heksa. Indah sekali warna-warni. Seprti makanan pisa warna-warna. Aku memotret, semua teman memotret.... Mengapa terjadi demikian? ....
Selanjutkan Mr Tony membri aku contoh lembar tes sains yang diberikan kepada siswa kelas 9 di Queensland. Sebuah paparan tentang menurunnya permukaan gunung es selama 400.000 tahun yang lalu hingga sekarang. Paparan dilengkapi dengan grafik perkembangan suhu rata-rata 400.000 tahun yang lalu hingga kini. Pertanyaan kepada siswa: 1) Diskripsikan variasi perkembangan temperatur global dari grafik, 2) Prediksikan perubahan suhu yang terjadi 20.000 tahun yang akan datang, 3) Diskipsikan perubahan kenaikan permukaan air laut 20.000 tahun mendatang.
Sesi tanya jawab mengakhiri kegitan dengan Mr Toni. Dia bertanya apakah di Indoinesia juga dikembangkan pembelajaran seperti tadi. P Yuli dan P Heru menjawab ya. Aku menambahkan bahwa tidak banyak guru yang tertarik untuk mengembangkan pembelajaran yang mengembangkan ekplorasi pemikian siswa seperti itu. Mereka beralasan karena alat evaluasi akhir adalah tes multiple choice. P Yuni juga mendapatkan bahwa tidak cukup waktu untuk melakukan itu karena banyaknya materi yang harus kami sajikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar