Minggu, 31 Oktober 2010

Di Pelataran UQ


Di bawah indahnya pohon Jacaranda yang penuh bunga

Sabtu, 30 Oktober 2010

Sabtu akhir Oktober di Tepi Brisbane River






Sabtu ini, aku ingin segera berganti hari, minggu senin selasa ..... jum'at.
Langkah kakiku terus berjalan berharap segera malam. Berlama-lama di Botanic Garden, indahnya tepi sungai yang seperti pantai. Bagiku tempat ini lebih enak daripada di pantai. Angin segar semilir sambil mengamati hilir mudik kapal wisata. Andai sungai surabaya seperti ini.

Jumat, 29 Oktober 2010

Koala binatang lucu yang malas




Jum’at, 29 Oktober 2010
Pagi ini aku memasuki kelas jam 8.45 setelah melakukan foto-foto dengan Pak Rohman di pelataran dan gedung utama UQ. Di kelas sudah ada Ms Phlilippa yang lagi mempersiapkan ruangan untuk dosen tamu. Kami diberi lembaran refleksi pelatihan selama minggu ke satu dan minggu ke dua. Apa yang disenangi dan mengapa dan apa harapannya. Guest Lectur memasuki ruangan dengan membawa dua tas berisi berbagai peralatan lab. Aku lihat ada statip, dalam pikiranku pasti ini dosen fisika. Tebakanku benar. Beliau bernama Dr. David Geelan dari UQ ini membawakan topik Science Education fo All Students.
Beliau adalah dosen science education untuk high school. Pernah mengajar di Afrika selatan, Canada dan Australia ini. Penulis buku pelajaran untuk siswa menengah atas. Beliau mengatakan telah membaca kurikulum Indonesia, sehingga dapat mendapatkan padanan dan bandingan dengan kurikulum di Australia ini. Aku diberi fotokopian draft kurikulum Australia mata pelajaran science kelas 7, 8 dan 9. Content description terbagi menjadi 3 yaitu: Science inquiry Skill, Science as a Human Endeavour dan Science Understanding. Ketiganya berisi rincian berbagai kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Terlihat cara pemaparannya berbeda dengan standar isi di Indonesia. Hanya pada kolom science understanding yang hamper sama dengan di standar isi.
Selanjutnya Dr David memaparkan masalah pembelajaran science di sekolah. Diharapkan pembelajaran saing mengarah ke bagaimana siswa menemukan. Kemudian Dr David membagi LKS untuk dilaksanakan praktikum. Praktikum ayunan sederhana. Beliau menekankan dengan menggunakan setrategi pembelajaran POE (Predict Observ Explain), setrategi yang aku sukai dan pernah aku ajukan untuk tesisku. Praktikum untuk menemukan hubungan antara masaa, panjang tali, sudut ayunan terhadap periode ayunan. Kegiatan ini berlangsung cukup lama karena harus mengambil 45 data.
Sesi ini berakhir dengan kegiatan tanya jawab. Hanya ada satu pertanyaan yang diajukan oleh Pak Yuni, yaitu cara memecahkan masalah banyaknya materi yang harus diajarkan dan kegiatan praktikum yang harus dilaksanakan. Dr. David mengatakan guru harus pandai memilih materi mana yang harus dilakukan praktikum dan tidak. Waktu habis. Foto bersama dan pemberian cendera mata.
Setelah coffeebreak Mr Paul memasuki ruangan dengan membagi kelas menjadi dua kembali. Materi English Language Skills dengan tema Australian Animals. Aku bekerja dalam kelompok mengidentifikasi nama, jenis dan ciri-ciri dari 18 gambar binatang. Wah… hanya lima yang aku tahu namanya, karena harus dalam bahasa inggris. Selanjutnya dibahas bersama, lafalkan, hafalkan, dan kuis tebak nama gambar.
Reading. Delapan teks harus aku baca dan menebak nama hewan dalam 8 teks tersebut dalam waktu 5 menit. Untuk mengetahui seberapa pemahaman terhadap teks, Mr Paul melakukan evaluaso dengan kuis. Anggota kelompokku diberi nomor 1 sampai 4. Aku nomor satu. Kompetisi dengan kelompok lain. Satu persatu anggota kelompok mengambil potongan kertas yang berisi pertanyaan untuk dibacakan di kelompok dan dijawab. Jawaban diutarakan ke Mr Paul, jika jawaban benar orang kedua maju mengambil pertanyaan berikutnya. Jika salah kembali ke kelompok untuk didiskusikan kembali, dan seterusnya sehingga berlangsung tiga putaran. Menyenangkan tidak terasa kalau itu evaluasi.
Jam 1.15 pm setekah makan siang aku harus berkumpul di jalan samping gedung ICTE untuk perjalanan menuju ke Lone Pine Koala Sanctuary. Ini adalah kegiatan refresing bersama paket dari ICTE. Melinat koala, kanguru, dan hewan-hewan khas Australia. Aku melihat pertunjukan burung elang, burung kakatua dan burung hantu. Pertunjukan yang sama dengan di taman safari Prigen. Pertunjukan anjing menggiring domba dan mencukur kulit domba. Ini yang tidak ada di taman safari. Memberi makan burung .... apa ya, betet kecil yang liar hidup disekitar. Pasti anda tahu foto toto and foto. Kakiku sudah terasa pegal dan pulang sholat langsung tidur.
Aku bangun jam 6.30 pm untuk mandi dan sholat maghrib. Dinner dengan menu Ausi yang gak tahu namanya, daging kambing dimasaa seperti sop/kecap dengan wortel dan … dimakan dengan selembar roti. Sudah cukup itu namanya makan malam.

Kamis, 28 Oktober 2010

Kamis yang begitu cepat




Kamis, 28 Oktober 2010
Hari ini kegiatannya peer teaching dengan titik tekan penerapan kemampuan language dalam pembelajaran sains. Tadi malam bahan sudah aku emailkan ke Paul. Jam pertama 08.45 hingga coffeebreak untuk menyiapkan dan menggandakan bahan ajar dan skenario pembicaraan guru. Aku menggunakan media menjodohkan kertas yang berisi istilah dan pengertian materi motion (strip and match). Mediaku telah difotokopi dengan warna kuning dan hijau. Kedua warna inilah yang harus berpasangan secara tepat sehingga membentuk istilah fisika dan pengertiannya.
Peer teaching dimulai. Urutan dilakukan secara acak dengan undian sehingga semua kelompok harus siap melakukan. Kelompok pertama yang maju adalah Pak Yuni dan Bu Atik. Aku mendapat giliran tepat setelah coffebreak. Peer teaching berlangsung serius dan segar. Kadang penuh tawa karena guru yang lucu atau Paul yang menyela pembelajaran. Ada yang memperlakukan Mr Paul sebagai siswa karena pasangan kelompok kurang. Mr Paul senang. Semua kelompok (14 kelompok) telah melakukan peer teaching hingga pukul 15.15.
Refleksi dari peer teaching dilakukan oleh Mr Paul dan Ms Vicky. Beliau berdua terima kasih dan senang karena kelompok Indonesia telah melakukan dengan penuh semangat, segar dan happy. “Saya sering malatih peserta dari berbagai Negara, ada korea, cina, jepang, dll kebanyakan mereka nervus saat peer teaching, tapi anda dari indonesia tidak. Bagus saya senang. Saya ikut bias tertawa segar dalam pertemuan ini” kata Mr Paul .
Sore ini aku pulang ke rumah dengan naik train karena ketinggalan bus. Aku harus berjalan ke stasiun indooroopilly selama 5 menit. Train datang pukul 18.33 melewati stasiun Chelmer dan tiba di stasiun Graceville pukul 18.37. Selanjutnya aku harus berjalan sekitar 20 menit ke rumah. Ini pengalaman pertama aku pulang dengan train. Train merupakan angkutan pulang alternatif jika tidak ada bus, kata Ms Zeeba memberitahuku saat orientasi awal dulu.

Rabu, 27 Oktober 2010

Setengah perjalanan di Ausi berlalu

Rabu, 27 Oktober 2010
Pagi ini Ms Vicky memasuki kelasku. Dia merombak komposisi kelas. Separuh kelasku pindah ke green clas begitupula sebaliknya. Kami diberi nomor berpasangan dengan nomor di kelas green. Aku masuk ke kelas green dengan nomor 1 difasilitatori oleh Mr Paul. Aku dfiminta salung tukar informasi tentanh hasil kunjungan di sekolah kemarin. Tentang pelajaran, guru, murid, fasilitas, interes siswa, adanya siswa luar negeri, kemampuan bahasa inggris siswa asal luar negeri dll ... ya pasti dengan with english. To practice speaking and listening. Aku berpasangan dengan pak Gendot.
Setelah istirahat kembalimemperbanyak vocab. Kali ini berhubungan dengan maya pelajaran sains. Kami dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok mendapatlkan teks yang berbeda. Aku dengan topic breathing. Mencari highlight dengan kamus, melafalkan, memahami teks dan menceritakan kembali isi teks ke kelompok lain dengan bahasanya sendiri. Wah … betul-betul kursus bahasa inggris. Tapi yang menarik bagiku adalah metode dan variasi pembelajarannya.
Nah sekarang aku diminta membuat teks sendiri dengan materi sains. Aku berpasangan dengan pak Toni menuju ke lab komputer ICTE untuk mencari bahan. Aku memutuskan materi dengan topic Motion. Merancang pembelajarannya (yang biasa disebut tasks) dan worksheet atau media. Waktu tidak cukup sehingga hari ini harus selesai medianya. Aku harus menyelesaikan media di rumah kemudian emailkan ke Mr Paul. Besuk kami harus melakukan peer teaching dengan topic terplih.
Waktu pulang tinggal 30 menit. Aku diminta kembali ke kelas. Ternyata untuk bermain kuis, mirip seperti di TV. Kami dibagi 3 regu dengan masing-masing menamai nama binatang. Untuk menjawab regu harus menirukan suara binatang (sebagai bel cepat tepat). Kami di beri pilihan topik dan sekor yang diminta. Skor tinggi soal sulit. Setelah topik dan skor dipilih kami diberi sebuah kalimat pernyataan. Masing-masing regu berebut membuat kalimat tanya yang benar sesuai dengan pernyataan/kadang gambar yang muncul di layar. Wah rame seperti anak-anak di kelas. Kita saling eyel-eyelan dengan regu lain atau bahkan dengan Pau. Seneng, tertawa, lucu!!! Mumpung jadi siswa bias ngeyeli gurunya heee..

Selasa, 26 Oktober 2010

Kunjungan ke St James College Brisbane




Selasa, 26 Oktober 2010
Pagi ini aku kunjungan ke sekolah. Kami dibagi dua sekolah. Kelasku (Gold Class) ke St James College sedangkan kelas temanku (Green Class) ke Toowong Academy of Science & Technology. Berangkat dalan satu bus dari UQ. Green Class turun duluan sedangkan kelasku kemudian karena jaraknya lebih jauh yaitu di kota Brisbane. Aku nyampe sekolah jam 9.30 kemudian disambut Deputy Proncipal Tony McCulkin di ruang St James. Ucapan selamat datang, penjelasan tentang sekolah. St James college adalah sekolah swasta yang tidak mahal memiliki siswa sekolah 460 berasal dari berbagai kota sekitar dan berbagai Negara. Anak luar negeri terbanyak dari cina. Aku sempat berbicara anak dari vitnam yang sudah tujuh tahun belajar di sini dengan beasiswa Rotary Fondation, dan anak korea yang baru setahun sekolah. Temanku meminta ijin mengambil foto di sekolah ini dan diijinkan. Sehingga cukup banyak dokumen gambar yang bisa aku peroleh. Aku diberi stopmag yang berisi porpectus sekolah.
Setelah coffeebreak, aku ke ruang kelas. Kami dibagi menjadi 5 kelompok sehingga satu kelas dimasuki 3 observer. Aku mendapatkan kelas pelajaran memasak yang di ajar oleh ibu Di Riddle. Oh Ya, di sini menggunakan moving class.Ruang kelas tata boga yang lengkap dan seperti dapur di rumah. Jumlah siswa 16 dibagi dalam 4 kelompok, Satu kelompok khusus yang mendapat perlakukan khusus (disable). Masing-masoing anak memasak sendiri. Memasak menu Spain bernama Tortilla, kalau di rumahku adalah dadar telor ditambah kentang rajang. Di rumahku anakku suka dengan kocokan telor dengan mie instan. Kelas dipimpin oleh seorang guru dibantu 2 orang khusus untuk disable dan didemontrasikan oleh staf kantor yang asli orang Spanyol. Aku harus berdiri melihat pembelajaran selama 100 menit. Setelah semua selesai hasilnya dibelah jadi dua, ditelakkan di piring sterofon. Separuh untuk anak yang membuat. Aku ditawari untuk ikut menikmati Tortali buatan anak-anak, okelah sebagai penghargaan. Enak ... walau kurang garam dan mrica. Makanan tersbut aku gunakan untuk lunch. Temanku yang juga masuk kelas tataboga mendapatkan sushi, menu Jepang.
Saat makan siang banyak guru masuk di ruang ramah tamah. Aku saling tukar informasi dan pendapat tentang pendidikan di negara masing-masing. Setalah makan siang aku memasuki kelas komputer yang diajar oleh ibu Lis Schaefer. Belia berbicara cepat sehingga aku kesulitan untuk mendengar dan mengerti maksudnya. Saat aku meminta berbicara agan pelanpun masih kesulitan. Akhirnya Bu Lis memberiku rencana pelajaran. Eh ternyata siswa diberi telah diberi tugas portopolio. Di ruang ini ada siswa yang mengerjakan dan banyak juga yang tiduran atau main-main saja. B Lis diam aja, mungkin karena tugas portopolio yang diamati hasil akhir. Di sinilah aku banyak ngomong-ngomong dengan siswa asal vitnam tadi. Setalah aku berdiri sekoitar setengah jam lebih tanpa ada kegiatan siswa yang dapat aku amati. B Lis tahu keadaan ini, dia meminta dua anak yang berasal dari cina dan korea untuk memperlihatkan hasil pekerjaannya kepadaku. Mungkin menurut B Lis ini sama-sama pemula bahasa inggris sehingga bias dimengerti. Akupun senang bisa bicara tentang apa yang dipelajari anak ini. Eh ... panggilan dari kantor bahwa kami harus segera berkumpul karena bus telah menunggu.
Sambutan terakhir di kantor dan kami pamitan pulang. Penyambutan yang menyenangkan dan ramah. Aku diberi kartu nama oleh Deputy Principal.
Aku terus jalan-jalan ke city lagi untuk menghabiskan siang dan kembali ke kamar saat petang dan mengantuk. Tidur dan berharap segera berganti hari. Malam ni hujan datang saat aku memnbuat tulisan ini. Di Australia ini ramalan cuaca selalu tepat. Tiap pagi aku lihat untuk persiapan apa yang harus aku siapkan.

Senin, 25 Oktober 2010

Senin setelah hujan semalaman




Senin, 26 Oktober 2010
Pulang dari kota perutku sakit mungkin karena kebanyakan minum susu tanpa makan nasi. Dinner juga dengan Spagetti. Alhamdulillah pagi sudah tidak lagi diare. Semalam hujan disertai petir dan paginya mendung menyelimuti langit. Mataharipun enggan tersenyum dan menyapa saat aku keluar kamar. Udara mejadi sedikit hangat karena selimutnya. Kesmpatan aku memotret rumah rumah kosku tanpa harus berpapasan dengan sinar matahari. Oh ya, saat aku menunggu bus berangkat ke kampus harus menyeberang jalan.
Di kampus tidak ada teman yang duduk-duduk di luar karena tempay duduk pada basah. Jam 8.45 aku masuk ruang kelas Gold 331.
Ms Vicky yang segar ..... bertanya tentang liburan kemarin. Oohh Nice weekend. Kemudian mengajakku mengingat kembali vocabe yang ditulis kembali di buku. Dia membuat warm up dengan kuis kelas individu. Sebuah potongan kertas kecil berisi vocabe dibagigikan satu persatu. Orang aku harus bias mengarahkan orang lain yang dating agar dapat menebak kata yang aku pegang, akupun harus bertanya kepada yang lain. Lima belas kata haruys tertebak dalam waktu 10 menit.
During tasks. Kelas dibagi menjadi dua kelompok, berdiri dan diberi nomor masing-masing anggota. Aku nomor 4. Ms Vicky menempelkan kertas (yang berisi kalimat perintah). Secara berurutan kami mengambil potongan kertas dan membaca ke teman lain untuk dilakukan. Misal ”sit down!, put a paper!” dst. Setalah semua kertas terambil dan dilakukan. Ms Vicky bertanya apakah bentuk kalimat tersebut. Aku menjawab “kalimat perimntah” . Excelent sahut Vicky. Nah itulah yang akan kita bicarakan. Aku dipersilahkan kembali ke tempat duduk yang tadinya duduk bersila melingkar. Sebutkan ciri-ciri kalimat perintah agar mudah dilakukan siswa! Aku kemudian diberi lembaran yang berisi 10 tips kalimat perintah kepada siswa yang baik. Dari ciri-ciri dan 10 tips kalimat perintah aku disuruh berdiskusi kelompok. Kami diberi potongan-ptongan kertas yang berisi kalimat perintah satu bendel dan berisi kapan kalimat itu diberikan bendel yang lain. Kami harus mengelompokkan. Membandingkan hasil kelompokku dengan kelompok lain. Wow ... sangat berbeda. Persepsi yang berbeda tentang kalimat perimyah itu kapan diberikan. Ms Vicky selanjutnya membagikan pengelompokan sesuai persepsinya.
Aku harus mencari kata atau kalimat yang diberikan Vicky yang tidak dimengerti. Sulit demengerti siswa, atu terlalu panjang kalimatnya. Mengubah kalimat, mengganti kata agar mudah dimengerti dan dilakukan siswa.
Tak terasa saat cofeebreak tiba. Ms Vicky langsung meninggalkan kelas dengan akhiran yang kurang smooth menurutku. Banyak teman tidak sadar kalau pelajaran tekah berakhir.
Aku keluar makan bontotan roti bakar yang aku buat sendiri pagi-tadi, tentunya dengan mengajak teman makan bersama. Sebuah Jeruk juga cukup untuk aku nikmati 4 orang. Ya maklum ...teman-teman banyak yang tidak sempat bawa bontotan apalagi bapak-bapak. Aku bersyukur dapat menyiapkan breakfast sendiri sehingga bias aku bontot, semntara teman lain harus breakfast bersama host.
Sesi 2 pukul 11.00 hingga 12.45 digunakan Ms Vicky menyiapkan kunjungan ke sekolah besok pagi. Kelasku kebagian ke St James College di 201 Boundary Street Brisbane. Ms Vicky membagikan Classroom Observation Booklet yang berisi aturan Visiys to Australian Schools. Aturan yang sangat berbeda dengan Indonesia atau Jepang. Tidak boleh memotret siswa atau sekolah. Boleh betrbicara dengan guru model saat siswa belajar. Informasi sedikit tentang sekolah Australia juga ada di booklet. Tidak ada junior school. Primary school kelas 1 – 7 dan Secondary School kelas 8 – 12. Private school yang mahal dan harus antri mulai saat baru lahir dan Public school yang murah milik pemerintah.
Setekah istirahat pelajaran Listening and discussion. Walau Ms Vicky memberikan materi dengan aktraktif dan woooh …. Sueeger. Aku masih tetap harus memerangi ngantuk. Kerja kolompok mengidentifikasi benda laki-laki dan perempuan dan selanjutnya melihat dan medengar video untuk mengisi kalimat tanya di worksheet. Pembicaraan asli Australia yang dengan intonasi cepat. Wah telingaku buntu, juga teman-teman pastinya, sehingg video harus diulang tiga kali. Diskusi kelompok untuk check jawaban dan diskusi kelas untuk check jawab dan pertanyaan selanjutnya.
Delapan gambar berbegai ekspresi wajah seorang wanita ditampilkan. Aku diminta menyebutkan jenis emosi yang ditampilkan wajah. Time is up. Pulaan????!!!!
Aku langusng pulang walau aku sebenarnya tak suka segera nyampe rumah. Tidak ada teman di kampus dan di indooroopilly. Mungkin semua teman masih keletihan setelah weekend kemarin. Aku juga ngantuk dan payah. Sampai di kamar jam 4.50. Aku tidur hingga maghrib yang aku jamak dengan isyak jam 18.30. Makan malam nasi kuning campur kacang polong dan bubur lento.

Minggu, 24 Oktober 2010

Weekend Pertama di Brisbane




Sabtu, 24 Oktober 2010
Jam 9.00 aku keluar dari kamar untuk bertemu dengan teman di indooroopilly terus ke UQ.. Dari UQ aku ke City dengan naik angkutan sungai City Cat. Sungai Brisbane yang indah dengan city cat yang enak. Satu ciry Cat berisi sekitar 40 orang. Tempat duduk seperti bis dengan tiga baris. Bagian depan dan belang kapal terbuka tannpa atap. Aku lebih suka berdiri di depan melihat pemandangan di tepi sungai. Pengalaman baru yang tidak mungkin terlupan. Aku di Brisbane …… tak terlintas sebelumnya bahwa aku sampai di sini, apalagi dibiayai oleh pemerintah jatim dan tentunya karena adanya program RSBI. Moga amal baik beliua-beliaui dibalah dengan balasan yang lebih banya,
City Brisbane , tempat belanja oleh-oleh. Terus aku ke Southbank Parkland yang terkenal itu. Tempat ini adalah pinggiran sungai yang disulap seolah-olah pinggir pantai. Lengpak dengan pasir putih dan orang-orang berjemur……. Kolam renang, taman sedikit dan pasar oleh-oleh.
Aku pulang kermbali dengan city cat melewati UQ. Liburan yang menyenangkan. Sampai di rumah jam 4.35. Sholat asar, mandi, makan terus tidur jam 8 karena kepayahan.

Minggu, 25 Oktober 2010
Hari ini aku merencakan ke roma street dengan naik train bersama teman-teman.
Jam 06.35 aku keluar kamar untuk jalan-jalan di taman ujung jalan Gracvelville Avenue. Taman tepi sungai Bisbane yang sejuk segar. Aku berjalan kaki menikmati keindahannya. Kicau burung yang beragam menambah keindahan suasana pagi. Aku berlama-lama di situ. Kerinduhan pada istri dan anak-anak muncul melihat seorang bapak berjalan-jalan dengan anaknya yang lucu. Aku duduk, tiduran sambil memutar musik instrumen Romeo-Juliat dan The Moment. Jam menunjukkan pukul 09.30, aku kembali ke kamar untuk bersiap-siap ke indooropillly.
Minggu ini bus 105 jarang lewat, pertama di Shulter 44 pukul 10.04. aku harus segera keluar kamar agar tidakj ketinggalan bus, jika aku telat bus ada lagi baru jam 12.04. Aku tiba di indooroopillym hanya ada satu teman kemudian menuju stasiun train. Jam 10.50 train tiba menuju roma street. Aku lupa tidak menyentuhkan go card saat masuk stasiun, maka saat keluar aku harus ngintil teman saat pintu terbuka tanpa aku sentuhkan lagi go cardku. Naik train gratis!... SSStt itu kesalahan lho!
Walau aku ke Roma Street Parkland untuk kali ke dua tapi aku sangat menikmati taman ini. Maklum yang pertama harus berlari-lari mengikuti Mr Shahab. Taman ini penuh bunga, ada air terjun buatan, small forest, tebing rumbut yang sekaligus dapat sebagai temapat penonton pertunjukan.
Aku menunggu bus sigh city hingga jam 13.03, Eee.. kecele, ternyata bus ini khusus keliling kota dengan membayar 20 dollar. Aku diberitahu sopirnya untuk jalan kaki saja ke City. Aku jalan kaki ke tempat belanja kemarin. ”Mari masuk Pak” sapa penjual. Aku kaget eee ternyata yang jualan orang jakarta. Aku segera mencari terminal bus 105 untuk memastikan bahwa aku bisa pulang. Jalan selama 20 menit melewati Queen Elizabeth St, William St untuk mencari jalan Alice St. Aku dapat Shulternya tepat pulul 14.10. Bus berangkat pukul 14.30 dan 16.30. Aku putuskan pulang jam terakhir saja untuk berlama-lama di City. Shulter bus tepat di depan City Botanic Gardens. Aku kembali bergabung dengan teman dengan berjalan kembali 20menit. Ternyata teman sudah mau pulang dengan mampir ke Soutbank Parkland. Aku nawari teman-teman yang kemarin sudah ke situ untuk ke Botanica Gardens., dan mau.
City Botanica Garden adalah taman tengah kota penuh burung liar, bebek dan taman bunga. Anda pasti tahu apa yang aku lakukan. …. Berfoto di taman.
Badan mulai terasa payah, ngantuk dan lapar. Aku beli susu segar botolan 2,5 dollar di toko dengan penjual orang Palistina. Nunggu bus 45 menit dengan memutar music instrumentalia Romeo Juliet, aku nelpon rumah di terima Rani.
Perjalanan pertama dengan bus 105 dari arah yang berlawanan.

Jumat, 22 Oktober 2010

Sholat Jum'at di UQ



Jum’at, 23 Oktober 2010
Aku naik bus 105 sambil meninkmati udara segar di kota ini. Hijau, dingin, udara seganr tidak ada debu, sinar matahari pagi yang panas. Rumah-rumah pennduduk yang rapi tapi sederhana. Aku selalu melewati Tayker Bridge setiap hari. Jembatan yang menyeberangi Brisbane River. Sungai besar beraliran tenang yang selalu keruh. Jalan di sini naik turun seperti Prigen. Mr Paul cerita jika musim panas rerumputan tidaj ada dan pohon kering tanpa daun, tdk seindah seperti sekarang ini. Aku Sampai di UQ pukul 07.50.
Sesi pertama Mr Paul mengawali dengan kuis vocab hari sebelumnya. Kuis tebak kata. Kami dibagi dua kelompok saling berkompetisi. Seorang duduk di depan bertugas menebak kata yang di tulis di papan dan anggota lain mengarahkan dengan kata atau gerakan. Kelas jadi rame, ya saling tebak ria. Sssst ... mumpung merasa jadi murid.
Kemudian; listening and writing. Satu kelompok berisi 4 orang dengan anggota A, B, C, D. Mr Paul membaca teks. Dan kami menulis kalimat yang dibaca. Kalimat pertama harus ditulis oleh anggota A, kedua oleh anggota B dst. Aku anggota B menulis 4 kalimat, sehingga seluruh kalimat yang dibaca Paul adalah 16 kalimat. Setelah terbaca seluruhnya, aku berkumpul sesama orang B untuk berdiskusi saling mengkoreksi, selanjutnya berkumpul kembali ke kelompok asal untuk ditulis teks lengkap yang didengarkan. Untuk mengetahui sejauhmana telingaku lubang, teks asli yang dibaca Paul dibagikan. Kami memberi highlight (stabilo) pada kata yang salah atau kurang. Eh... ternyata telinga australiku sudah lubang 80%.
Paul selanjutnya merombak kelompok. Aku diberi sobekan kertas bergambar (mirip puzzle) untuk dicari pasangannya sehingga membentuk gambar seekor hewan. Kelas menjali rame dan aku jadi jalan-jalan mencari pasangan gambar. Ternyata gambarku tersusun dari tiga robekan kertas, maka kelompokku terdiri dari 3 orang. bahan ajar science untuk dibaca.
Paul membagi teks bahan ajar pada kelompokku. Untuk dianalisa. Apakah kalimat harus dipotong atau kata harus diganti supaya mudah dimengerti oleh siswa. Kegiatan ini berlangsung cukup lama karena aku banyak kata yang tidak pernah aku tahu. Paul mengatakan ini kalimat asli teks australi untuk kelas 7.
Setalah coffebreak kegiatan dilanjutkan dengan membuat skenario pembelajaran untuk mengajarkan materi sesuai teks tadi. Skenario telah aku selesaikan bersama dalam kelopok. Hasil ditempel. Aku menunggui jika ada orang lain bertanya atau mengkritisi dan temanku berkeliling melihat hasil kelompok lain. Metode ini sama seperti saat aku melatih metode pembelejaran DB3.
Jam dinding sudah menunjukkan 12.30, Paul mengakhiri pelajaran dengan bertanya ”Selamat Weekend!” DIa tidak merekomendasikan pergi ke Gold Coast untuk pendatang baru, karena sedang ada Road Race.
Aku makan siang dengan membeli nasi goring. Melihat warna dan hangatnya aku tertarik. Segera aku makan dengan cepat tanpa banyak aku rasakan …..
Pukul 13.15 Sholat Jum’at di kampus UQ pertama. Aku sempat meneteskan air mata saat mendengar adzan yang disuarakan oleh orang arab. Aku rindu dengan makkah dan madina. Ya Robby berikanlah kemudian untukku dan istriku berziarah ke makkah dan madina saat selamat dan sehat.
Jalan-jalan di pertokoan Indooroopily untuk menghabiskan waktu dengan rame-rame dengan teman daripada bengong sendiri di kamar. Aku pulang menggunakan bus pertama sore ini 04.45 karena kakiku sudah pegel.

Kamis, 21 Oktober 2010

Ehh ternyata sudah kamis.



Kamis, 21 Oktober 2010
Jam 07.05 aku keluar dari kamar untuk menunggu bus 105. Tepat pukul 7.17 bus datang, aku naik bus dengan menempelkan kartu go card. Oh Ya, kartu go card adalah semacam sim card untuk naik kendaraan bus, city cat (angkutan sungai) dan train. Kartu sudah aku isi $50 yang cukup untuk satu minggu pp ke kampus dan jalan-jalan jika ada waktu. Aku sampai di kampus sekitar pukul 08.05. Bertemu teman dan jagongan di UQ adalah waktu yang menyenangkan setelah semalaman kesepian di kamar.
Pagi ini aku lupa kalau sudah hari kamis, aku kira masih hari rabu.
Sesi pertama pukul 08.45 hingga pukul 10.30 materi CLIL Fokcus on Pilar 1: Content- Relate4d learning outcames. Mr Paul mengawali dengan warming up dengan berdiri menggerak badan (mulat-mulet) kemudian dilanjutkan dengan kuis tebak kata. Kami dibagi menjadi dua kelompk yang saling berhadapan di pinggir kelas. Masing-masing kelompok diberi kerytas berisi kata baru yang didapat kemarin. Kami harus memperagakan huruf yang tertera sehingga membentuk kata. Dwellers, defunct, culprit, trigger. Pertama aku kebagian membentuk huruf D, kaki kananku aku lipat ….. kelihatan lucu dan menyenangkan. Teman-teman pada saling menfoto. Semua kata berhasil ditebak beserta artinya, yang tentu saja harus diartikan dalam bahasa inggris juga lho. Kemudian Paul memberikan sebuah kegiatan brainstorming. Kelompokku diberi selebar kertas. Kami harus menulis kata sebanyak-banyaknya yang berhunbungan dengan topik SICKNESS. Masing-masing kelompok selanjutnya diminta menyebutkan tiga kata yang paling dekat dengan kata Sickness. Selanjutnya Pau menyajikan tebakan kata. Dia menulis huruf g _ _ m _. Kami diminta menebak kata tersebut. Eh.. cepat tertebak. It’s GERMS.
Lima kalimat bersangkutan dengan kegiatan manusia sehari-hari ditampilkan di layar untuk didiskusikan. Which of these can make you sick? Kami harus mengutarakan ya atau tidak beserta alasannya.
Selanjutnya dibagikan teks berjudul How Germs affect the body. Aku harus baca, mencari kata sulit dan menjawab pertanyaan: How can you keep your body healthy? D iskusi kelas untuk menjawab pertanyaan. Karena teksnya hanya satu halaman diskusi cepat selesai. Enam pertanyaan ya/tidak disajikan... dilakukan diskusi pasangan kemudian kelompok selanjutnya diskusi kelas.
Kami kemudian diminta menuliskan skenario pembelajaran yang telah dilalui hari ini. Langkah – demi langkah harus ditulis berdasarkan pendekatan CLIL...... Oahhh waktu coffebreak hampir berakhir. Paul menantang kami untuk bertanya tentang dirinya. P Tri meminta Paul menceritkan tentang negaranya New Zeeland. Paul terlihat senang sekali, setelah dia menceritkan secara lisan dia melanjutkan dengan memutar film tentang Negaranya.
Istirihat, aku makan bontotan roti terang bulan yang aku bawa dari homestayku. Sssst ….sebenarnya namanya bukan terang bulan, ya supaya bisa makan enak aku beri nama terang bulan.
Sesi 2 jam 11.00 – 12.45 masih dengan Paul yang atraktif. Analysing Task Types. Aku diberi table analysis, kemudian Paul menjelaskan maksud dari masing-masing Focuse item Kami dibagi menjadi 7 kelompok berpasangan bergantian. Satu kelompok menghanalisis satu scenario pembelajaran yang telah diletakkan di 7 meja. Secara bergantian kami berputar dengan pasangan yang berbeda. Orang A beputar ke kanan, orang B berputar ke kiri.
Hasil analalisis didiskusikan bersama dalam kelas. Mr Paul mengutarakan jawabannya,. Dia menegaskan bukan berarti jawabannya yang paling benar, bias jadi jawaban kami yang benar.
Sesi 3 setelah istrirahat siang disajikan oleh Ms Vicky. Dia mengawali dengan memvbuat tebakan tentang dirinya. …..Ternyata dia sudah memilki 2 anak, menikah 5 tahun lalu. lahir di Brisbane, kecil sekolah di Perancis, umurnya ...secret.
Kegiatan dilanjutkan dengan member soal multiple choice tentang Brisbane… diskusi kelas. Di sekeliling kelas sudah terpasang gambar tempat-tempat terkenal di Brisbane. Kami harus menempelkan nama dari gambar tersebut. Ya repot, llha wong belum pernah ke tempat itu. Kira-kira ajalah.
Listening …. Dua orang melakukan pembicaraan. seorang bertanya tentang tempat tempat yang akan dikunjungi di Brisbane. Aku diminta mencari dari gambar tempat mana saja yang akan dikunjungi orang tersebut. Lestening sekali lagi …. Aku diminta menjelaskan tentang tempat-tempat tersebut berdasarkan pembicaraan kedua orang itu.
Sesi diakhiri dengan menampilkan peta Brisbane untuk mencari letak tempat-tempat terkenal.
Aku jadi pingin ke tempat tersebut. Teman-teman bertanya bagaimana caranya menuju ke Gold Coast, City, Lone Pine Koala, Southbank Parkland dllll ….
Hore …. Pulang. Jalan-jalan dululah daripada bengong sendiri di kamar.

Rabu, 20 Oktober 2010

Hujan di Queenland




Rabu, 20 Oktober 2010
Aku memasuki kelas pukul 8.45 tepat. Mr Paul dengan bersamangat mengawali kegiatan diawali dengan perkenalan satu-persatu dari kami. Aku yakin ini merupakan kegiatan untuk mengksplor kemampuan berbahasa inggris kami. Perkenalan yang selalu diselingi guyonan dari Paul membuat suasana begitu akrab. Setelah semua teman memperkenalkan, dia menawari kami untuk bertanya tentang dirinya. Semua teman diam termasuk aku, tapi Paul pinter, dia memancing pertanyaan lucu. Kami semua tertawa. Dari pertanyaan kami semua ternaya Paul berasal dari New Zeland, punya putri 2, pernah mengajar di Jepang dan setelah kami datang mahasiswa dari Malaysia dengan program yang sama. Dia suka dengan orang Indonesia yang ramah. Di Universitas ini banyak mahasiswa dari Indonesia.
Paul membagikan lembar ICTE-UQ Premises & Student Support Facilities. Informasi ini ternyata sangat aku perlukan, tentang Library, Campus Shop, Komunitas Mahasiswa Muslim UQ, Komunitas Mahasiswa Indonesia, Musholla, Jum’atan, Halal Food, Indonesian Islamic Society of Brisbane. This information is very important to you… sambil manggut-manggut dengan memegang janggut.
Aku diberi buku kosong untuk menulis Vocabolary Record selama di Queensland ini. Semua kata sulit/tidak mengerti artinya yang aku jumpai kapan saja dan dimana saja ditulis dibuku ini untuk ditanyakan ke Paul. Philippa, Vicky atau homestay.
Kuis mengeksplor vocab. Dia membagikan selembar kertas kecil kepada masing-masing peserta. Aku harus menuliskan kata yang berhubungan dengan kata yang dia tampilan di layar. Misal tampil Green, aku boleh menulis banana atau yang lain. Aku harus merahasikan yang aku tulis dan tidak boleh dicontoh teman. Sepuluh kata tekah ditampilkan satu persatau dan aku menulis kata yang berhubungan dengannya. Hitung skor kuis, caranya mencari banyaknya teman yang menulis kata yang sama dengan yang aku tulis. Paul bertanya ”Siapa mendapat sekor tertinggi? Dengan gembira teman menjawab 21, 22, 23 sepert lelang jawabnya. Siapa yang mendapat sekor terendah? Eh Cuma 9 dengan menyesal teman lain mejwab. Aku dapat sekor 11. Dalam hatiku mestinya mendapatkan sekor terendah adalah yang paling kreatif karena tidak sama dengan yang lain. Pendapatku benar. Paul member apllaus kepada B Kesi yang mendapat skor terendah.
Mr Paul membagi worksheet tentang How To Be House Guest atau tepatnya melatih membuat kalimat permission ke Homstay family. Pertama aku mengerjakan soal sendiri untuk mencarai 12 pasangan dua kata yang sesuai, missal use – iron. Selanjutnya mecocokkan dengan milik teman dalam satu kelompok (4 orang). Aku diminta melengkapinya pasangan kata tersebut menjadi kalimat permission. Secara perpasangan kalimat tersbut aku ucapan kepada teman. Kegiatan dilanjutkan dengan roll playing dengan media gambar. Wah tidak terasa waktu coffebreak tiba.
Materi inti; CLIL Fondation Pieces: the 3 Pilars typical lesson disajikan setelah Coffebreak pukul 10.30 hingga 11.00. Paul membagi tiga lembar kertas materi pelajaran saing yang telah delaminating. Materi Volkano. Teman-teman juga sedikit tidak suka karena materi ini bukan kami yang mengajarkan. Sepengetahuanku di Australia Geografi memang masuk di Sains. Kami diminta membaca 5 menit, kemudian Paul membagi langkah-langkah pembelajaran yang telah dipotong-potong menjadi 10 langkah. Dengan diskusi kelompok kami harus mengurutkan langkah pembelajaran sehingga menghasilkan pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan CLIL. Setelah kami baca masing masing-potongan ternyata menggunakan model pembelajaran TPS (Think Pair Share). Diskusi ini cukup alot karena masing-masing anggota kelompokku memiliki alasan. Wah enak jadi tidak ngantuk.
Urutan langkah telah disepakati dalam diskusi kelas. Mr paul kemudian menjelaskan apa dan mengapa langkah-langkah seperti itu. (Pre activity:Warming up, Discusing outcames, Finding out. During activity: individual read, Doing co-operative and Post Activity: Asking 2-3 quation, presentingm reviewing).
Paul mengetahui kami semua mengantuk. Maka dia member selingan dengan menuliskan kalimat-kalimat sapaan ala Australia.
Sapaan saat bertemu ”G’day Mate (L) atau G’day love (P)!”, maka dijawan G’day. Sapaan ini ini sering aku dengan dari hostku. Alu tidak mengerti maksudnya maka aku biasa menjawab “Fine”. Eh ternyata salah.
Kalimat kedua yang juga jauh dari aturan English yang diperekenalkan ”Haw yo garn?” yang maksudnya How are you? Dijawab “not bad atau not too bad atau yang style ausi banget not too shabby”. Kami melakukan sapaan itu secara bergantian. Karena sapaan baru P Sueb berkali-kali menjawab salah. Ditanya Paul ”G’day Mate? Pak Sueb jawab ”G’day mate !. Kelas jadi rame karena semua teman tertawa terpingkal-pingkal termasuk aku. Apalagi ketika saling bertanya Haw yo garn? .. not bad dengan logat ausi, terman-teman merasa jadi orang ausi. Pual bertanya padaku aku jawab “Yep” Paul tertawa. Hah …. You ausi style dengan ekspresif. Tidak terasa waktu istirahat sampai. Di luar hujan.
Gues Lecture Dr Tony Wright, School of Education menyajikan materi Science Teaching in OLD and in the Middle Years of Schooling dari jam 2.00 hingga 3.30.
Mr Toni mengawali dengan mejelaskan pendidikan (sekolah) di Australia. Kurikulum dan Penilaian. Pelajaran di Ausi hanya Math, Saince, English and History. Tidak ada kurikulum nasional. Masing-masing propinsi/kota memiliki kurikulum sendiri. Hal ini dipandang suatu masalah oleh pemerintah pusat sehingga direncanakan tahun 2012 kurikulum nasional (ACARA=Australian Currucula Assesment and ….) diberlakukan. Aku banyak bertanya tentang kurikulum ini.
Mr Tony selanjutnya mengajak kami melakukan eksperimen dengan strategi POE. Kami diberi Cawan petri besar, air (H2O) dan 8 permen coklat M&M 6 warna. Cawan petri diisi air sedalam 1 cm. Prediksilah apa yang terjadi jika dua permen M&M berbeda warna dimasukkan kedalam cawan terpisah 1 cm. Macam-macam prediksi teman. Aku memprediksi warna akan larut di air. Observasi aku lakukan dengan memasukkan permen. Woooh tak terduga. Warna berjalan mengembang melingkatr secara perlahan hingga kedua warna bersentuhan membentuk garis. Indah sekali. Terlihat berikut secara perlahan kedua warna menyatu. Mengapa ,,,,.
Kegiatan kedua dilakukan sekali lagi dengan 6 permen berbeda warna diletakkan dengan jarak yang sama membentuk heksa. Indah sekali warna-warni. Seprti makanan pisa warna-warna. Aku memotret, semua teman memotret.... Mengapa terjadi demikian? ....
Selanjutkan Mr Tony membri aku contoh lembar tes sains yang diberikan kepada siswa kelas 9 di Queensland. Sebuah paparan tentang menurunnya permukaan gunung es selama 400.000 tahun yang lalu hingga sekarang. Paparan dilengkapi dengan grafik perkembangan suhu rata-rata 400.000 tahun yang lalu hingga kini. Pertanyaan kepada siswa: 1) Diskripsikan variasi perkembangan temperatur global dari grafik, 2) Prediksikan perubahan suhu yang terjadi 20.000 tahun yang akan datang, 3) Diskipsikan perubahan kenaikan permukaan air laut 20.000 tahun mendatang.
Sesi tanya jawab mengakhiri kegitan dengan Mr Toni. Dia bertanya apakah di Indoinesia juga dikembangkan pembelajaran seperti tadi. P Yuli dan P Heru menjawab ya. Aku menambahkan bahwa tidak banyak guru yang tertarik untuk mengembangkan pembelajaran yang mengembangkan ekplorasi pemikian siswa seperti itu. Mereka beralasan karena alat evaluasi akhir adalah tes multiple choice. P Yuni juga mendapatkan bahwa tidak cukup waktu untuk melakukan itu karena banyaknya materi yang harus kami sajikan.

Selasa, 19 Oktober 2010

Hari pertama di Universitas of Quensland





Senin, 18 Oktober 2010
Pagi ini aku harus memulai naik bis ke UQ. Aku sms teman-teman, mereka berangkat lebih awal. Ada yang jam 6.30 sudah mulai berjalan kaki ke shalter bus. Sampai pagi ini aku belum punya daftar jadwal perhjalanan bus. Kemarin kata Ms Zeeba, aku harus berangkat jam 07.15. Aku ingin berangkat lebih awal dengan harapan lebih banyak waktu jika ada masalah di jalan, aku rencanakan 6.30 keluar dari kamar. Dengan berdo’a dan tenang aku keluar kamar menuju shulter bus Graceville Avinue 44. Aku melihat di shulter bus ada papan tulisan, aku baca. Ehh… ternyata bus 105 pertama keberangkatan ke Indooroopilly jam 7.15. Aku catat jam keberangkatan dan kedatangan kemudian kembali ke kamar karena di luar dingin sekali.
Tepat jam 07.00 aku keluar kamar. Aku panggil Mz Zeeba untuk berpamitan tidak ada blasan dari dalam rumah. Oke .. yang penting aku sudah pamitan. Tepat jam 07.15 bus 106 datang. ”Good Morning” sapa sopir bus. “Excuse me. Is this is bus stop in Indooroopilly?” tanyaku pada anak laki-laki yang duduk di belakangku. “Yep” jawabnya. Dalam perjalanan aku selalu perhatikan jalanan yang dilewati. Bus berhenti di depan pertokoan besar. Aku tanya lagi pada anak itu ”Is this Indooropilly?”. ”No” jawabnya. sSetelah menempuh perjalanan sekitar 5 menit bus sampai di bus station Indooroopilly jalur A. Aku turun kemudian mengamati jalur bus, yang katanya P heru untuk menuju ke UQ menggunakan bus 428 pada jalur C. Saat itulah aku pertama kali ketemu teman, P Yuli. Dia meminta aku menunggu sebentar untuk menelpon P Rohman yang ternyata sudah di bus ke UQ. P Yuli bercerita bahwa P Rohman kemarin mengalami masalah hingga menelepon teman-teman sambil menangis. Dia kesulitan bahasa dan di rumah banyak anjingnya yang selalu mendekat dan mbulet padanya, mungkin ingin menyapa.
P Yuli belum mempunyai tiket karena, punya anggapan yang sama denganku bahwa nanti akan dapat tiket Weekly dari kampus. Dia membayar dengan uang koin langsung di bus. Ini juga pengalaman yang aku dapat. Dengan $3,5 P Yuli naik bus bersamaku dengan bus 427 ke UQ. Perjalanan ternyata cukup jauh, dan sampai di shulter UQ. Nah di situ aku mulai bertemu banyak teman, terus aku mengikuti mereka yang sudah tau jalan ke gedung 14 ICTE-UQ.
Regristrasi yang menurut jadwal dilakukan di lantai 5 ternya dilakukan di lantai 2. Regristasi aku lakukan bersama dengan mendapatkan stopmap berisi jadwal dan password komputer untuk digunakan di UQ. Dilanjutkan pengambilan foto satu-persatu.
Kegiatan pertama adalah membagi uang transport harian dan lunch kemudian dilanjutkan perkenalan personal, program dan aturan di ICTE-UQ oleh Ms Philippa dan Ms Vicky sekitar 30 menit. Full English mulai saya dengar, sekitar 70% aku mengerti maksudnya. Dengan bersemangat dan atraktif orientasi tempat ICTE-UQ dari lantai ke lantai dan area perpus, kantin, toko dilakukan Ms Vicky setelah perkenalan. Di kantin Ms Vicky melakukan tes dengan bertanya, ”Dimanakah gedung kita tadi?, Dimanakah posisi toko?, perpustakaan?, shulter bus?” Kembali ke kelas 331 dan 332 setelah sedikit diingatkan beberapa masalah, tibalah saat istirahat. Aku dan teman-teman kembali ke kantin.
Tepat jam 11. Kembali ke ruangan untuk melakukan pretes yang meliputi: a) Grammer (30 menit) 60 soal. Aku hanya berhasil menyelasaikan sekitar 50 soal, b) Listening (30 menit) 20 soal yang bagiku lebih sulit lagi, mungkin aku hanya bisa menjawab 60%. Dan c) writing 120 hingga 150 kata. Ms Vicky membawakan semua acara dengan atraktif sehingga tidak membosankan.
Istitrahat siang jam 12.45 sampai 13.45 aku manfaatkan untuk sholat di mushollah dengan mengikuti teman dari UB. Dengan $5.5 aku makan siang nasi dengan rendang daging yang gak karuan rasanya di kafe UQ. Aku ingat go cardku harus direcharg supaya bisa dipakai pulang. Aku pergi ke counter untuk melakukan recharge $50.
Selepas istirahat aku disodori lembaran untuk mdilakukan need analysis. Kami disodori beberapa kalimat yang tidak lengkap untuk kemudian dilengkapi dengan cara bertanya jawab dengan teman satu kelompok. Saat melakukan Tanya jawab itulah Ms Vicky dan Ms Paul mengidentifikasi kemampuan kami. Pada saat bersamaan dipanggil 3 orang secara bergantian untuk diwawancarai dengan topik yang ditentukan secara acak. Sesi siang yang biasanya ngantuk tak terasa telah aku lalui. Dan kemudian pulaaaaggg !!!!???
Di taman B Hera dan B Dani ternyata menunggu untuk melakukan pertemuan. Beliau menanyai kami apakah ada masalah sampai hari ini. Alhamdulillah aku tidak punya masalah setelah aku dapat jadwal perjalanan bus 105. Rata-rata masalah teman adalah adanya anjing.
Pulang dengan bus, pengalaman pertama yang harus aku lakukan. Bersama teman-teman ke terminal Indooroopilly. Aku terlambat 5 menit di Indooropilly, bus 105 sudah berangkat sehingga harus menunggu 1 jam pemberangkatan bus 105 terakhir pada jam 6.00 pm.

Selasa, 19 Oktober 2010
Aku telah tidak memiliki masalah dengan bus. Keluar kamar jam 07.05 menuju shalter 44 Gracevill Avinue dan kemudian bertemu teman-teman di terminal Indooroopilly walau tidak janjian.
Sesi pertama 08.45 hingga 10.30 dengan materi Listening, speaking and Grammer. Ms Philippa member kami 8 kalimat dengan subyek yang belum terisi. Aku diajari cara melafalkan. Kami dibagi dalam kelompok dengan satu kelompok terdiri dari 4 orang. Selanjutnya kami disuruk mewawancarai teman dikelompok lain untuk melengkapi kalimat.
Juli hasn’t been to Soutbank Parkland
Atik hasn’t been Australia before
Eko has plans for the weekend. He want to playing tennis
Rudi feels appehensiv about being in Brasben, because he can’t smoke …ect.
Kemudian kami kembali ke kelompok untuk menceritakan hasil wawancaranya kepada teman. Diskusi kelas juga dilakukan dengan cara yang sama setelah menceritkan dalam kelompok.
Ms Philippa kemudian bertanya kepada kami ”Apakah telah belajar listening, Apakah telah belajar speaking, Apakah telah bekajar grammer” semua kita jawab ”Yep” kata orang australia.
Coffe break aku memanaskan roti yang aku bawa dari rumah dengan mikrovawe yang tersedia di sekitar cafe. Roti terang bulan kalo di Pandaan cukup untuk mengganjal perut. Setelah cofee break 30 menit The CLIL Aproach dilakukan di kelas dengan Mini Lecture & discussion dilakukan oleh Ms Philippa. Dengan cara Listening and speaking Ms Philippa mengajak kami diskusi What is CLIL? Why do we use it? Whivh situassions is CLIL used in? ….etc. Dia membaca teks mungkin 3 halaman dan aku harus mendengar dan menjawab 6 pertanyaan tersebut. Telingaku benar-benar buntu, mungkin hanya 30% yang bisa aku mengerti dari yang dibaca. Setalah mendengar kami disuruh berdiskusi kelompok untuk menjawab 6 pertanyaan tersebut. Aku lihat teman-teman juga merasa kesulitan. Ms phillipa mengulang sekali lagi pembacaan teks, kali ini satu pertanyaan “What are the 4 types of foreign languange teaching?” dicoret untuk tidak usah dijawab. Nah setelah diulang 80% bias aku jawab dan diskusi kelas dapat berjalan. Ehh… memang telinga Indonesia. Masih untung daripada cerita B Dani harus 3 bulan telinga buntu.
Istirahat siang sholat, makan aku lalui sudah tanpa masalah. Makan nasi kare ayam $5.5
Wooh setelah istirahat kembali English Lenguage Skill dengan Listening, speaking living in homestay difasilitatori oleh Ms Maria. Kami terbagi menjadi 2 kelas: Green Class dan Gold Class. Dia mengatakan, udara panas sekali. Dalam pikiran saya itu mungkin yang membuat dia berpakaian setengah terbuka yang bagi orang Australia tidak ada masalah, tapi bagiku dan teman-teman cukup mengganggu perhatian. Rupanya dia tau hal ini sehingga selalu memegangi bajunya saat mengangkat tangan.
Pembelajaran dilakukan dengan mengerjakan soal menjodohkan, melakukan wawancara kelompok, bercerita hasil wawancara dan mendengarkan percakapan dari tape untuk menjawab beberapa pertanyaa. Pembelajaran diakhiri dengan role playing dengan media gambar. Pembelajaran kali ini terfokus pada bagaimana melakukan permission kepada homestay secara polite and not rude.
Time is up. Aku foto-foto di halaman kampus yang indah ….. dan penuh bunga ungu yang kata teman-teman bernama zakaranda.

Senin, 18 Oktober 2010

Hari-hari pertama di Brisbane

src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZrZm1i2FH1b1iMxIcMqilVU3UrdEp0O8khyphenhyphen2ZsmrNjXMVrfAfra7ft83oWatBn8vjdW1fYmwOAzqMk8UTmopu95Ofr_79ugtjvWTVMtLllRsrbIKOFIDt9floXCDRPN0PZjzBdOFu1l0_/s320/DSC06267.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529330200630464514" />
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8vOo8TxP17yT17kPLO7WYQTPP4CRhlIJenLsrko3BndS1XqT2O6GxZUE09m78ntcERuaktUflczUTaioleEfFOIQZryQDQAVrAIcNJO55qbtYNxRmY5Ojkvgeo03cmikajZOLSbKjvfxD/s320/DSC06296.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529330197991272114" />



Jum’at, 15 Oktober 2010
Badara Seri Begawan Brunei Darussalam, perjalanan sekitar 3 jam dari Juanda. Bandara Internasional yang cukup sepi. Aku harus mengisi dokumen imigrasi walau hanya transit, karena dapat fasilitas hotel selama transit 10 jam. Aku menginal di Grand City Hotel Brunei kota Gadong setelah dijemut Bus dengan sopir orang Sidoarjo. Dia bercerita Brunei Negara aman, orang miskin punya 2 mobil. Sekolah gratis hingga perguruan tinggi. Anak pinter dapat uang saku hingga 4000 dollar brunei. Fasilitas kesehatan gratis seluruhnya. Itu semua hanya diperuntukkan warga Brunei. Orang luar bisa jadi warga Brunei hanya dengan cara kawin dengan orang Brunei.
Aku beli uang 25 dollar brunei dengan 200.000 rupiah, untuk makan dan sedikit beli oleh-oleh jilbab dan pemotong kuku. Makanan bebek goreng yang aku bawa dari rumah ternayata masih bisa dimakan di hotel. Jam 17.00 sore aku check out dari hotel menuju ke bandara dijemput bis yang disopiri oleh orang Madiun untuk melanjutkan perjalanan ke Australia dengan Royal Brunei. Pesawat take of jam 21.00 menuju Brisbane Australia.


Sabtu, 16 Oktober 2010 Hari pertama
Mendarat di Brisbane Airport jam 5.15 setelah terbang 6 jam dari Bandar Seri Begawan Brunei.
Check in imigrasi dilakukan dengan memeriksa passport dan kartu kedatarngan di Australia yang tekah saya isi. Mereka ragu dengan isi koporku setelah dengan X-Ray melihat ada makanan. Kopor aku buka kemudian mereka menemukan kedele goreng dan mie gelas. Kedele goreng dicek dengan menekannya dan mie gelas dengan memaca label yang ada. Kedua jenis makanan tersebut lolos dan bisa aku bawa keluar bandara.
Saya mengusulkan ke B Hera untuk membeli SIM Card di bandara sehingga kita bisa segera saling komunikasi. Bu Hera setuju kemudian membeli seharga 39,95 dollar. Utusan dari UQ sudah menunggu, dengan bis kami dibawa ke UQ dipertemukan dengan Homestay famely di jalan. Masa-masa penuh tantangan mulai aku hadapi. Satu persatu kami dibawa keluarga ke Homestay. Kami saling berbjauhan dan tidak tahu mereka dimana.
Aku dijemput Mr Shahab FERDOSIAN ke rumahnya. Sekitar pukul 9 aku sampai ke rumah dan langsung ditunjukkan kamar tidur, kamar mandi, washtavel dan beserta caranya. Ada 3 jenis air di kran. Air drinkable dan rain water.
Mandi dan sholat subuh segera aku lakukan. Aku istirahat tidur setelah makan roti yang tersedia dan minum susu buatanku sendiri.
Sore aku jalan kaki tidak jauh mencari supermarket membeli go card, tapi tidak aku dapatkan. Aku kembali ke rumah menanyakan tempat aku dapat membeli go card. Aku segera pergi berjalan sekitar 15 menit menju toko 7eleven. Go Card aku dapatkan dengan membeli 5 dollar perdananya, aku isi 10 dollar.


Minggu, 17 Oktober 2010 Hari kedua
Aku bangun kesiangan sekitar jam 5.15. Semalam tidurku enak mulai jam 21.30 tanpa kedinginan.
Sekita jam 7 aku diajak breakfast tapi aku tdk mau, aku pilih membawanya ke ruangku karena pagi tadi aku menghabiskan opor kacang merah buatan Mr Sam (Shahab). Sambil nunggu dibuatkan breakfast aku tanya tentang transportasi ke Universitas. Ternyata ke UQ harus pake bis dua kali. Dari Graceville Avenue 194 tempatku harus naik bus 105 ke Indooropolly dulu ganti bus ke UQ. Aku diberi informasi jadwal bus 105 hari minggu ini jam 10.04 dan 12.04. Setelah sarapan roti bakar dengan kuning telor setengah matang buatan Ms Zeeba, jam 10.04 keluar untuk melihat bis 105 yang rencananya saya gunakan ke indooropolly jam 12.04 nanti, lebih dari 30 menit sambil kedinginan 100C tidak ada bis yang lewat. Mungkin karena hari minggu.
Informasi tentang stasiun kereta indooropolly coba aku cari. Jalan kaki menuju ke stasiun selama 30 menit hingga Gracville Memorial Park. Kepalaku terasa panas dan sedikit pusing terkena terik matahari sehingga aku kembali. Aku memperoleh pelajaran jalkur alternatif yaitu jurusan Okley tutrun di halte Graceville/Okley 48 kemudian jalan kaki menuju rumah selama 15 menit.
Jam 11.40 aku dapat SMS dari B Eny mengabarkan kalo dia sekarang di Indooropolly bersama teman-teman. Mereka merencanakan ke UQ..
Pak Heru meneleponku jam 12.57 bahwa dia dengan teman-teman sudah di UQ dengan bus 428 jalur C dari Indooropolly turun di Bus Shalter UQ, kemudian jalan kaki ke ITCE UQ.
Jam 14.00 aku diajak Mr Sam pergi ke Multicutural Festival yang diselnggarakan oleh Departemen Communities Quensland Government bertempat di Roma Street Parkland. Berbagai tarian, makanan dan cindera mata dari berbagai bangsa yang hidup di Australia ditampilkan. Indonesia, turki, india, japan, mexico, nolivia, china, iran, sikh, dll. Saya diajak makan kue india yang pedas, roti turki yang a lot. Tapi aku senang bias merasakan makanan itu.
Saya mendapat pengalaman cara naik kereta, mengecek dan merecharg go card. Saya juga menjadi tahu stasiun gracville yang pagi tadi aku cari tidak ketemu, ternyata aku jalan terlalu jauh. Cara alternatif pulang pergi ke kampus dengan jalan kaki ke stasiun gracville turun di stasiun indooropilly dilanjutkan jalan kaki ke terminas bus indooropilly.